A. ETIKA BISNIS DI BIDANG PEMASARAN
Definisi Konsep Pemasaran :
Falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakansalah satu syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Tahapan-tahapan dalam Manajemen Pemasaran :
1. Tahap orientasi
Produksi :
·
Tujuan dan perencanaan
perusahaan ditentukan oleh Bagian Produksi
·
Tugas Bagian
Penjualan hanya menjual dan mengkoordinasikan tenaga penjual
·
Harga produk sudah
ditentukan oleh Bagian Produksi dan Bagian Keuangan
·
Konsep yang
dianut disebut Konsep Produksi
2. Tahap orientasi
Penjualan
·
Pengukuran
keberhasilan perusahaan ditentukan oleh volume penjualan dan bukan laba
perusahaan
·
Konsep yang dianut
disebut Konsep Penjualan
B. NORMA
dan ETIKA PADA BIDANG PRODUKSI
Pengertian produksi adalah Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru
sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya.
Misalnya beternak dan bercocok tanam. Produksi diartikan sebagai kegiatan untuk
meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.
Hal yang wajib diperhatikan dalam etika produksi (Bisnis)
1. Nilai Nilai merupakan
aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan dalam berusaha.
2. Hak dan Kewajiban
Pengusaha yang mengerti etika akan meminta haknya sebagai pihak yang mendapat
keuntungan dari hasil usaha, namun ia juga memahami kewajibannya. Misalnya
menggaji karyawan, membayar pajak dan sebagainya.
3. Peraturan moral
Peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat penting bagi pengusaha
ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik internal atau eksternal.4.
Hubungan Manusia Beberapa sikap pengusaha yang menunjukkan sikap kepedulian
terhadap hubungan manusia sebagai berikut.
a. Menepati janji
yang telah dibuat, apabila berjanji ikut mengelola lingkungan hidup.
b. Saling membantu,
misalnya mempreoritaskan perekrutan karyawan dari masyarakat di sekitar
perusahaan.
c. Menghargai
orang lain, misalnya memberikan gaji yang layak kepada karyawan.
d. Menghargai milik orang
lain, misalnya hak cipta.
Berikut Beberapa Contoh Pelanggaran Etika Produksi :
1. Penggunaan Boraks pada Nata De coco
2. Melamin pada produk susu
C. Peranan Etika Bisnis Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM (sumber daya manusia)
merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya, untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau
HRD (human
resource department).
Menurut A.F. Stoner, manajemen
SDM merupakan suatu prosedur yang
berkelanjutan, yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Fungsi operasional dalam Manajemen
SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
Fungsi operasional tersebut
terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
1.
Fungsi
Pengadaan, yaitu proses penarikan seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai kebutuhan perusahaan (the right man in the right place).
2.
Fungsi
Pengembangan, yaitu proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis,konseptual,
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
masa kini maupun masa depan.
3.
Fungsi
Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output)
yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai
prestasi dan
tanggung jawab karyawan tersebut.
4.
Fungsi
Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta
kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah
hal yang penting dan sulit dalam Manajemen SDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan
yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
5.
Fungsi
Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) .
Tidak
bisa dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajemen SDM yang
selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang
berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating yang dilakukan oleh
bagian personalia saja. Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi
yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi
lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah
ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang
sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi
lebih bersifat strategik. Oleh karena itu, manajemen SDM mempunyai kewajiban
untuk memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan
bisnis. Ia juga harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan
memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis, akibat informasi
yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah
memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya didalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan
perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan
dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi
SDM. Dengan demikian, maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
Berdasarkan
uraian pengertian etika dan manajemen sumber daya manusia maka etika manajemen
sumber daya manusia dapat diartikan
sebagai ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip etika tehadap hunungan dengan sumber daya manusia dan
kegiataannya.
D. Norma dan Etika di Dalam Bidang Manajemen
Keuangan/Financial
Ø Peranan dan manfaat etika bisnis di bidang
manajemen keuangan
Manajemen
keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh
dari suatu perusahaan. Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah semua
kegiatan/aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana
yang dibutuhkan oleh perusahaan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen
keuangan dalam perkembangannya telah berubah:
·
Dari
studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisis dan teori
yang normatif.
·
Dari
bidang yang meliputi penggunaan dana/alokasi dana menjadi manajemen dari aktiva
dan penilaian perusahaan di dalam pasar secara keseluruhan.
·
Dari
bidang yang menekankan pada analisis eksternal perusahaan menjadi bidang yang
menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Ø
Pada
dasarnya masalah manajemen keuangan adalah:
"Menyangkut
masalah keseimbangan finansial di dalam perusahaan, yaitu mengadakan
keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan serta mencari susunan
kualitatif daripada aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya."
Pemilihan
susunan kualitatif daripada aktiva akan menentukan "Struktur Kekayaan
Perusahaan". Dengan mengklasifikasi aktiva produktif akan dapat meningkat
kinerja keuangan perusahaan tersebut, seperti: tanah, modal, dan sebagainya.
Pemilihan
susunan kualitatif daripada pasiva akan menentukan "Struktur
Finansial" dan "Struktur Modal" Perusahaan.
Dengan
pemilihan susunan yang tepat komposisi ini akan membantu perusahaan dalam
mengatur neraca maupun cash fine perusahaan dengan baik dalam mencapai profit.
0 komentar:
Posting Komentar