Minggu, 23 November 2014

“Organisasi Dan Manajemen Koperasi”



Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga
bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif
dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha
koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan
yang diharapkan.
Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).
A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999).
Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan
organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya.
Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya lebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti:
1.      pembagian kerja,
2.      departementasi,
3.      bagan organisasi,
4.      rantai perintah dan kesatuan perintah,
5.      tingkat hierarki manajemen, dan
6.      saluran komunikasi dan sebagainya.

Bentuk Bentuk Organisasi
Ø  Hanel :
– Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan
– Sub sistem koperasi:
– individu (pemilik dan konsumen akhir)
– Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok / supplier)
– Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
Ø  Ropke :
– Identifikasi Ciri Khusus
– Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama(kelompok koperasi)
– Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi(swadaya kelompok koperasi)
– Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota(perusahaan koperasi)
– Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
– Sub sistem
– Anggota Koperasi
– Badan Usaha Koperasi
– Organisasi Koperasi
Ø  Di Indonesia :
– Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
– Rapat Anggota,
– Wadah anggota untuk mengambil keputusan
– Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
– Penetapan Anggaran Dasar
– Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
– Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
– Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan Laporan Keuangan
– Pengesahan pertanggung jawaban
– Pembagian SHU
– Penggabungan, pendirian dan peleburan
Ø  Pengurus
– Tugas
– Mengelola koperasi dan usahanya
– Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi
– Menyelenggaran Rapat Anggota
– Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban
– Maintenance daftar anggota dan pengurus
– Wewenang
– Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan
– Meningkatkan peran koperasi
Ø  Pengawas
– Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi
– UU 25 Th. 1992 pasal 39 :
– Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi
– Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
Ø  Pengelola
– Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus
– Untuk mengembangkan usaha dengan efisien & profesional
– Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja
– Diangkat & diberhentikan oleh pengurus
Ø  Pola Pola Manajemen
– Menggunakan gaya manajemen yang partisipatif
– Terdapat pola job description pada setiap unsur dalam koperasi
– Setiap unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang berbeda (decision area)
– Seluruh unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang sama (shared decision areas)


0 komentar:

Posting Komentar